Japan Trip Preparation – Mencari Hotel atau Penginapan Murah dan Fully Equipped di Jepang!

guest-room

03Gara-gara ada Garuda Travel Fair awal bulan April lalu akhirnyaaa saya dan suami secara impulsif memutuskan untuk liburan ke Jepang menjelang akhir tahun nanti. Ini semacam realisasi dari omongan-omongan asal kami berdua sih kalau kami mau liburan ke luar negeri sebelum punya momongan. Dan noraknya entah ini aib atau engga kami berdua tuh belum pernah sama sekali pergi ke luar negeri loh even itu Singapura atau Malaysia yang deket banget dari Indonesia ini hahaha.

Karena ini akan jadi liburan ke luar negeri pertama saya dan suami, maka kami memutuskan untuk solo travel alias gak mau pake agent travel selama disana. Jadi semua perintilan tentang persiapan keberangkatan dan itenary disana full dirangkai sepenuh hati sama kami berdua hihi. Nah, di posting kali ini saya mau sharing tentang hotel atau penginapan yang “akhirnya” kami pilih selama nantinya kami di Jepang.

Hampir dua minggu kemarin saya autis banget di depan laptop untuk cari hotel atau penginapan di Jepang. Intinya saat pencarian, saya mau dapat hotel atau penginapan terbaik, baik itu dari segi akses (dekat stasiun), harga yang masuk budget dan fully equipped alias lengkap perabotannya. Nah setelah saya galau-galau mau pilih yang mana, akhirnya saya memutuskan untuk memilih dua tempat penginapan yaitu di Hotel Mystays Higashi Ikebukuro selama 4 hari 3 malam di Tokyo dan di Airbnb Area Dotonburi selama 4 hari 3 malam di Osaka.

Kenapa akhirnya saya memutuskan menginap di Hotel Mystays Higashi Ikebukuro??? Pertama, saya mau cari penginapan di Tokyo dengan budget maksimal Rp. 800.000 per malam. Selain itu saya juga mau ada instalasi dapur atau kompor supaya saya bisa buat breakfast sendiri dan menghemat satu kali pengeluaran makan di tiap harinya. Nah, untuk hotel yang fully equipped di Tokyo itu lumayan jarang saudara-saudara dan Hotel Mystays ini buat saya pilihan yang tepat untuk kalian yang sedang mencari hotel fully equipped dengan budget yang reasonable. Hotel Mystays ini punya banyak cabang di Tokyo tapi yang menurut saya harganya reasonable dan aksesnya mudah adalah Hotel Mystays Higashi Ikebukuro dan Hotel Mystays Ueno Inaricho. Fasilitas dari kedua hotel itu kurang lebih sama yaitu terdapat fasilitas AC, TV, Coffe / Tea Maker, Kulkas, Microwave dan Kitchen. Untuk Hotel Mystays Ueno Inaricho sendiri stasiun terdekatnya adalah Stasiun Inaricho dengan jarak kira-kira 400 meter dari hotel. Nah Stasiun Inaricho ini bukanlah stasiun yang berada dalam rangkaian jalur Yamanote Line, sehingga ketika kami akan berpergian ke kawasan Shinjuku atau Shibuya mengharuskan kami untuk transit pada Stasiun Ueno. Bisa saja sih dari hotel kami langsung berangkat melalui Stasiun Ueno tapi kami harus berjalan kaki kira-kira sekitar 950 meter dari hotel. Kesannya akan jadi serba salah, karena kalau kami berangkat dari Stasiun Inaricho memang lebih dekat dari hotel tapi kami harus bayar ongkos lebih mahal karena harus transit di Stasiun Ueno. Atau kalau mau irit ongkos kami bisa berangkat langsung dari Stasiun Ueno tapi kami harus berjalan hampir satu kilo dulu menuju kesana hahaha. Karena alasan-alasan itulah akhirnya saya mantap untuk memilih Hotel Mystays Higashi Ikebukuro. Dan berikut adalah beberapa foto Hotel Mystays Higashi Ikebukuro yang saya ambil dari seach engine Google :

0188d48c43_z04Stasiun pada jalur Yamanote Line yang terdekat dari Hotel Mystays Higashi Ikebukuro adalah Stasiun Otsuka (kira-kira jaraknya 650 meter). Akses dari hotel ini ke area Shinjuku atau Shibuya juga relatif dekat dan gak perlu transit kalau kami berangkat dari Stasiun Otsuka. Jadi selain menghemat biaya transportasi, dengan menginap di hotel ini kami juga akan menghemat waktu jika akan mengeksplor kawasan Shinjuku atau Shibuya. Stasiun Shinjuku juga merupakan tempat keberangkatan bus apabila kami mau menuju Kyoto dan kawasan Gunung Fuji seperti Danau Kawaguchiko, Gotemba Premium Outlet dan Mt Fuji 5th Station. Maka untuk kalian yang ingin mengekspor area Shinjuku dan Shibuya serta akan berpergian menuju Kyoto atau Gunung Fuji dengan menggunakan bus, maka hotel ini merupakan hotel dengan akses yang baik menurut saya.

Lalu kenapa gak sekalian saja menginap di Airbnb area Shinjuku atau Shibuya? Saya dan suami sudah mencari penginapan Airbnb pada daerah Shinjuku dan Shibuya tapiiiii semakin dekat aksesnya dengan stasiun maka semakin mahal juga harganya. Rata-rata harga private house di area ini minimal dibanderol pada kisaran harga Rp. 1.000.000 per malam. Untuk kalian yang backpacker dan berpergian dengan teman-teman sih bisa sharing cost tapi kalau hanya berdua dengan suami rasanya harga tersebut overbudget. Lagi pula kami akan lebih sering berada di luar hotel bukan? Dan kalaupun dapat harga Airbnb yang relatif murah di kawasan Shinjuku atau Shibuya bisa dipastikan tempat penginapannya biasa saja huhu. Pokoknya pilihan saya memilih Hotel Mystays Higashi Ikebukuro sudah sangat matang dengan banyak pertimbangan. Saya booking hotel ini lagi dan lagi melalui aplikasi Traveloka. Lucunya Traveloka ini seperti sudah tracking aktivitas autis saya mencari hotel di Jepang selama dua minggu belakangan, alhasil gak ada angin gak ada hujan tiba-tiba saya dikirimin Voucher Traveloka 4U yaitu Discount International Hotel 15% dengan maksimal diskon sampai dengan Rp. 500.000. BAIK BANGET GAK SIH TRAVELOKA INI??? Gara-gara dikirimin voucher special 4U dari Traveloka, pada saat itu juga akhirnya saya langsung booking hotel Hotel Mystays Higashi Ikebukuro. Total biaya menginap selama 4 hari 3 malam setelah diskon adalah Rp. 1.943.209 alias Rp. 647.736 per malamnya. Saya super happy karena bisa dapat penginapan dengan harga, akses dan fasilitas terbaik namun berada dibawah dari budget plan kami! Thank you again, Traveloka 😀

Kemudian penginapan saya selama di Osaka adalah Airbnb di dekat area Dotonburi. Untuk informasi lengkapnya kalian bisa cek di link ini yaaa https://www.airbnb.co.id/rooms/19018950. Saya termasuk yang cukup beruntung sih bisa dapat apartemen tersebut karena biasanya apartemen tersebut penuh. Host-nya yaitu Sachie dan Taro pun baik, komunikatif dan bisa berbahasa inggris. Lokasi apartemen ini sangat dekat dengan area Dotonburi dan Shinsaibashi dengan stasiun terdekatnya adalah Stasiun Nagahoribashi. Dari apartemen ke Stasiun Nagahoribashi dapat ditempuh dengan berjalan kaki selama 5 menit, ke Shinsaibashi berjalan kaki selama 6 menit dan ke Dotonburi berjalan kaki selama 8 menit. Nah pada saat booking kemarin saya menggunakan link sign up dari teman saya dan kemudian saya dapat potongan harga sebanyak Rp. 350.000 untuk booking pertama. Total biaya saya menginap disana selama 4 hari dan 3 malam adalah 16.118 Yen atau kira-kira sekitar Rp. 2.100.000 dengan fasilitas AC, Kulkas, Mesin Cuci, Kitchen, Microwave dan Pocket Wifi. Untuk yang sedang mencari penginapan di Airbnb kalian bisa sign up pakai code saya yaaa supaya dapat diskon Rp. 350.000 di booking pertama kalian hihi silahkan langsung klik link berikut ini http://www.airbnb.co.id/c/mariau6824 😀

Kenapa gak memilih hotel saja di Osaka? Sebelum memutuskan untuk booking Airbnb saya sudah mencari kandidat hotel di Osaka. Tapi entah mengapa di bulan keberangkatan saya dan suami hotel-hotel di kawasan Osaka harganya relatif mahal. Kemungkinan besar memang harga rata-rata hotel di Osaka relatif lebih mahal dibandingkan dengan hotel di Tokyo. Kandidat terkuat hotel yang akan saya pilih kemarin adalah Rihga Nakanoshima Inn yang berada di daerah Nishi-ku. Hotel Rihga Nakanoshima Inn adalah hotel termurah dengan akses terbaik menurut saya (300 meter dari Stasiun Higobashi), akan tetapi harga kamar dari hotel tersebut di waktu keberangkatan saya dan suami adalah sekitar Rp. 930.000 per malam dan tidak ada fasilitas dapur atau microwave. Karena alasan harga yang kurang worth it itulah akhirnya saya mencoba mencari penginapan melalui situs Airbnb yang sudah saya ceritakan diatas tadi.

Sekian sudah sharingnya, semoga posting ini bisa membantu kalian yang sedang cari penginapan di Jepang ya!

Leave a comment